Translate

Selasa, 09 Oktober 2012

Abraham Samad: Akan Ada yang Mengejutkan di Kasus Hambalang

 
Jakarta Penyidikan Kasus Hambalang di KPK kembali bergeliat. KPK mulai menyasar pada proses pelaksanaan Kongres Demokrat pada 2010 di Bandung. Memang, pendanaan di kongres PD atas salah satu calon, kerap dikait-kaitkan dengan proyek Hambalang.

Informasi terbaru, Ketua KPK Abraham Samad menyebut akan ada yang mengejutkan terkait kasus ini. "Perkembangan hambalang, akan ada yang mengejutkan kita semua," tutur Abraham Samad di kantornya, Jl Rasuna Said, Jaksel, Selasa (9/10/2012).

Namun Abraham mengunci mulut rapat-rapat mengenai apa yang dia maksud dengan perkembangan mengejutkan itu. Dia juga tidak mau menyebutkan siapa tersangka baru kasus dalam proyek dengan total nilai Rp 2,5 triliun ini, termasuk apakah itu nama-nama tenar seperti Anas Urbaningrum atau Andi Mallarangeng.

2 Nama itu kerap dikait-kaitkan dengan kasus Hambalang. Tetapi keduanya selalu membantah melakukan korupsi. Andi menyampaikan dirinya bersih, bahkan Anas siap digantung di Monas kalau korupsi.

"Yang jelas kasus ini masih kita dalami terus dan pada akhirnya kalian akan bisa mengupdate status ini dan mungkin yang ada dalam pikiran kalian akan terjadi," ujar Samad.

Mengenai kongres Demokrat ini, KPK pada Selasa pekan lalu memanggil Ketua DPP Demokrat Umar Arsal. Salah satu tim sukses ketua umum PD Anas Urbaningrum dalam kongres Partai Demokrat 2010 itu mengaku pemeriksaannya terkait penyelenggaraan kongres.

Nama Umar mencuat dalam sidang Nazaruddin. Namanya disebut mantan Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Minahasa Tenggara Diana Maringka. Dalam kesaksiannya, Diana mengaku mendapat uang US$ 7 ribu, Rp 100 juta, dan Rp 30 juta dalam beberapa tahap selama kongres.

Menurut Diana, uang tersebut terkait pemenangan Anas Urbaningrum dalam kongres. Uang tersebut diperoleh dari Umar. Umar mengakui memang sempat membagikan uang transportasi untuk sejumlah DPC.

Anas memang pemenang dalam kongres di Bandung pada 2010 itu. Namun bukan karena itu peran Anas ditelusuri. Seperti dinyatakan oleh mantan Bendum Demokrat M Nazaruddin, Anas disebut menerima mobil Toyota Harrier pada November 2009, yang mana dana pembelian kendaraan itu berasal dari PT Adhi Karya dan PT Wijaya Karya yang telah memenangkan tender proyek Hambalang.

Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas pekan lalu menyatakan, pihaknya telah menemukan petunjuk yang mengarah pada keterlibatan Anas Urbaningrum ini.

"Berdasarkan petunjuk-petunjuk atau pernyataan-pernyataan yang ada memang seperti itu. Tapi petunjuk belum bisa disimpulkan sebagai bukti, harus disaturangkaikan dengan bukti-bukti lain," kata Wakil Ketua KPK, Busyro Muqoddas di Jakarta, Kamis (4/10).

"Sudah kita ketahui ada sopir Anas dipanggil dan seterusnya. Jadi kita mengapresiasi setiap informasi atau petunjuk-petunjuk yang masuk kita kembangkan," sambung Busyro.

Anas yang telah diperiksa KPK terkait kasus Hambalang ini membantah apa pun tudingan keterlibatan kepada dia terkait dugaan korupsi proyek pembangunan fasilitas olahraga di Hambalang, Bogor, Jawa Barat.

"Apa saya tahu soal proyek Hambalang? Saya jelaskan tidak tahu dan bagaimana proyek Hambalang itu," kata dia beberap waktu lalu.

Ia juga mengaku mendapat pertanyaan apakah dirinya memerintahkan anggota Fraksi Partai Demokrat, Ignatius Mulyono, mengurus sertifikat tanah di Hambalang.

"Apa saya memerintahkan Pak Mulyono, saya jawab saya tidak pernah memerintahkan untuk mengurus sertifikat tanah Hambalang," ujar Anas. ( sumber : detik.com )

0 komentar:

Posting Komentar