UNGARAN, KOMPAS.com - DPC PDIP Kota Salatiga mengukuhkan 500 satgas anti Pilpres Curang untuk mengawasi jalannya proses pemungutan suara pada 9 Juli mendatang. Satgas ini bertugas mengamankan pemilu dari upaya kecurangan pihak lawan.
Pengukuhan dilakukan oleh Wasekjen DPP PDIP Ahmad Basarah, di kantor DPC PDIP Salatiga, Rabu (2/7/2014) siang. Melalui siaran pers-nya, Ketua DPC PDIP Salatiga Teddy Sulistyo mengatakan, Satgas Anti Pilpres Curang dibentuk demi mengingatkan warga untuk mendukung Jokowi-JK, serta melaporkan jika terjadi perubahan jumlah perolehan suara pasca penghitungan suara.
"Para relawan memukul kentongan sebagai simbol tanda bahaya dan kewaspadaan terhadap kecurangan maupun politik uang pada pilpres mendatang. Kami melihat Pilpres mendatang sangat rawan terutama money politics," kata Tedy.
Deklarasi Satgas Anti Pilpres Curang sedianya dihadiri oleh ketua Bappilu DPP PDIP Puan Maharani. Namun puan batal hadir dan diwakilkan kepada Wasekjen DPP PDIP Ahmad Basarah.
Basarah dalam sambutannya menyatakan, jalannya Pilpres harus diawasi dengan cermat karena berbagai bentuk kecurangan dapat saja terjadi. "Mengingat kubu Jokowi-JK didukung oleh sedikit partai dan kami semua berada di luar peerintahan yang berkuasa saat ini," kata Basarah.
Acara deklarasi tersebut juga diramaikan oleh pertunjukan parade musik "drumblek" yang selama ini dikenal ikonik di Kota Salatiga.
0 komentar:
Posting Komentar